KESEHATAN MASYARAKAT
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Ilmu kesehatan masyarakat merupakan ilmu dan seni
mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat. Dalam kajian Pengembangan Masyarakat
Islam (PMI), ilmu kesehatan masyarakat ini lebih berupaya pada pencegahan
(preventif), berbeda dengan dokter yang bertugas dalam pengobatan. Ditemukan
banyak sekali ayat dan hadist yang berkaitan dengan kesehatan, seperti
halnya penyebutan penyakit, pengobatan, sehat mental, dan sebagainya.
Masalah
kesehatan merupakan masalah yang sangat penting yang di hadapi oleh masyarakat
kita saat ini .Semakin maju teknologi di bidang kedokteran ,semakin banyak pula
macam penyakit yang mendera masyarakat.Hal ini tentu saja di pengaruhi oleh
faktor tingkah laku manusia itu sendiri.
Semenjak
umat manusia menghuni planet bumi ini sebenarnya mereka sudah seringkali
menghadapi masalak kesehatan serta bahaya kematian yang disebabkan oleh factor
lingkungan hidup yang ada disekitar mereka.
Kesehatan
merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang melekat
dalam diri setiap insan. Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik
secara individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan
hidup sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan
untuk mengatasi masalah kesehatannya dan menjalankan upaya peecahannya sendiri
adalah kelangsungan pembangunan. GBHN mengamanatkan agar dapat
dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin mendorong peningkatan
peran serta masyarakat.
Upaya
kesehatan Ibu dan Anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu
menyusui, bayi dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan Masyarakat
bidang KIA merupakan upaya memfasilitasi masyarakat untuk membangun sistem
kesiagaan masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non
klinis terkait kehamilan dan persalinan. Sistem kesiagaan merupakan sistem
tolong-menolong, yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan
alat transportasi/ komunikasi (telepon genggam,telpon rumah), pendanaan,
pendonor darah, pencatatan-pemantaun dan informasi KB.Dalam pengertian ini
tercakup pula pendidikan kesehatan kepada masyarakat, pemuka masyarakat,
pemuka masyarakat serta menambah keterampilan para dukun bayiserta pembinaan
kesehatan akan di taman kanak-kanak.
1.2
Tujuan
Untuk
Meningkatnya kemampuan dan peran serta masyarakat, keluarga dan seluruh
anggotanya untuk mengatasi masalah kesehatan ibu, balita, anak prasekolah,
terutama melalui peningkatan peran ibu dalam keluarganya serta mencegah dari
berbagai penyakit.
BAB
II
ISI
2.1 Konsep Pencegahan Penyakit
Secara umum pencegahan atau prevention dapat
diartikan sebagai tindakan yang dilakukan sebelum peristiwa yang diharapkan
akan terjadi, sehingga peristiwa tadi tidak terjadi atau dapat dihindari.
Pencegahan atau
prevention dapat diartikan sebagai bertindak mendahului (to come before or
procede) atau mengantisipasi (to anticipate) yang menyebabkan sesuatu proses
tidak mungkin berkembang lebih lanjut. Jadi namanya pencegahan akan memerlukan
tindakan antipatif (anticipatory action) berdasarkan pada penguasaan kita
tentang model Riwayat Alamiah Penyakitnya, yang berkaitan inisiasi (awal mulai)
atau kemajuan dari proses suatu penyakit atau masalah kesehatan apapun tidak
mempunyai peluang untuk berlanjut.
Mencegah penyakit
berarti menggunakan pengetahuan kita yang mutakhir sebaik sebaik mungkin untuk
membina (promote), mencegah penyakit dan ketidakmampuan, dan memperpanjang umur
(mengikuti asal mulanya sebagaimana dimaksud dalam definisi Public
Health menurut Wnslow, 1920). Semua upaya tersebut dapat dicapai
dengan mengorganisir dan menyediakan pelayanan kedokteran dan kesehatan
masyarakat kepada perorangan maupun keluarga atau masyarakat yang membutuhkan.
Tindakan
pencegahan dapat dilakukanbaik pada fase prepatogenesis yaitu sebelum mulainya
proses penyakit, maupun fase pathogenesis yaitu sesudah memasuki proses
penyakit mengikuti konsep proses Riwayat Alamiah Penyakit.
Tindakan
pencegahan dibagi menjadi 3 tahap utama, yaitu:
·
Yang pertama adalah pencegahan primer yang
dilakukan dalam fase pre-patogenesis sebelum proses penyakit terjadi.
·
Yang kedua adalah pencegahan sekunder dimana
proses penyakit sudah mulai memasuki fase pathogenesis tapi masih dalam tahap
ringan dan belum nyata.
·
Yang ketiga adalah pencegahan tersier dimana
dalam fase pathogenesis tersebut proses penyakit sudah nyata dan berlanjut dan
mungkin dalam taraf dan akan berakhir.
Tahap-Tahap Pencegahan
1. Tahap
Primary Prevention
Tahap pencegahan
primer diterapkan dalam fase pre pathogenesis yaitu pada keadaan dimana proses
penyakit belum terjadi atau belum mulai. Dalam fase ini meskipun proses
penyakit belum mulai tapi ke 3 faktor utama untuk terjadinya penyakit, yaituagent, host, dan environment yang
membentuk konsep segitiga epidemiologi selalu akan
berinteraksi yang satu dengan lainya dan selalu merupakan ancaman potensial
untuk sewaktu-waktu mencetuskan terjadinya stimulus yang
memicu untuk mulainya terjadinya proses penyakit dan masuk kedalam fase pathogenesis.
Tahap pencegahan
primer terbagi menjadi dua sub-tahap yaitu Health Promotion(pembinaan
kesehatan) dan Specific Protection (perlindungan khusus).
2. Tahap
Health Promotion
Upaya-upaya
pencegahan dalam tahap ini masih bersifat umum dan belum tertuju pada jenis
atau kelompok penyakit tertentu. Tujuan utamanya adalah untuk pembinaan atau
memajukan ( to promote ) kesehatan secara umum dan kesejahteraan hidup individu
atau kelompok masyarakat dengan upaya-upaya ini diharapkan daya tahan secara
fisik mental dan sosial ditingkatkan dan kita dijauhkan dari segala ancaman
stimulus yang dapat memicu terjadinya atau mulainya suatu proses penyakit
secara umum.
Termasuk dalam
kategori tahap ini adalah segala bentuk upaya untuk meningkatkan kebugaran
jasmani (physical fitness), kecantikan dan keindahan bentuk tubuh (bina-raga),
relaksasi yang memadai dan kondisi lingkungan hidup yang santai dan
menyenangkan, tapi dalam batas-batas yang tidak mengancam atau mengganggu
kesehatan yang optimal tadi. Secara alamiah setiap individu yang dalam kondisi
sehat akan merasa memerlukan kegiatan-kegiatan yang mendukung Health
Promotion ini tanpa memerlukan latihan atau keterampilan khusus.
Sebagian besar
upaya-upaya tersebut mungkin dapat dicapai melalui pendidikan atau penyuluhan
(komunikasi, informasi dan edukasi), sebagian melalui kegiatan-kegiatan bersama
dilapangan, melalui organisasi atau perkumpulan yang teratur dan terencana
(Organized dan Structured) dan sebagai melalui kegiatan yang berkategori santai
dan bebas.
3. Tahap
Spesifik Protection
Tahap inilah yang
biasanya dimaksud sebagai arti pencegahan sebagaimana umumnya orang
mengartikannya. Upaya pencegahan disini sudah tertuju kepada jenis penyakit
penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Biasanya sasarannya adalah individu
atau kelompok masyarakat yang beresiko tinggi (High Risk Group) terhadap suatu
penyakit tertentu tadi. Tindakan pencegahan disini dapat diartikan sebagai
member perlindungan khusus terhadap kelompok beresiko tinggi tadi.
Banyak kemajuan
yang telah dicapai dalam iptek yang berkaitan dengan upaya-upaya pencegahan
pada tahap ini. Terutama ketika orang memasuki era bakteriologi banyak dicapai
kemajuan dibidang imunologi yang tertuju untuk melindungi kelompok resiko
tinggi terhadap ancaman penyakit menular.
Menyusul kemajuan
dalam iptek bio-medik dengan diketemukan dan dikembangkanya berbagai penyakit
menular, kemudian diketemukan dan dikembangkannya berbagai jenis vaksin
terhadap berbagai penyakit menular, kemudian diketemukan dan dikembangkan juga
upaya-upaya perlindungan khusus dibidang gizi, pengobatan kimiawi
(chemo-therapy), pestisida, anti-biotika dan lain-lainnya. Berbagai bentuk
kegiatan yang termasuk Spesifik Protection antara lain adalah sebagai berikut:
·
Imunisasi khusus
·
Perlindungan terhadap kecelakaan
·
Higine/kebersihan perorangan
·
Pemberian makanan khusus
·
Perlindungan tumbuh kembang anak
·
Perlindungan terhadap karsinogen
·
Sanitasi/kesehatan lingkungan
·
Perlindungan terhadap allergen
·
Perlindungan terhadap terhadap penyakit akibat
kerja
4. Tahap
Secondary Prevention
Upaya
pencegahan pada tahap ini terbentuk Diagnosa Dini dan Pengobatan
Langsung(Early Dignosis dan Prompt Treatment). Tahap ini sudah dalam fase
pathogenesis tapi masih pada wal dari proses penyakit yang bersangkutan (dalam
masa inkubasi dan mulai terjadi perubahan anatomis dan fungsi faaliah, tapi
belum menimbulkan keluhan-keluhan, gejala-gejala atau tanda yang secara klinis
dapat diamati oleh dokter atau penderita sendiri, fase sub-klinis yang masih
berada dibawah clinical horizon).
Meskipun
demikian dengan berbagai kemajuan dalam iptek kedokteran dan kesehatan, dewasa
ini sudah dapat dikembangkan berbagai cara untuk bisa mendeteksi dan
mendiagnosa penyakit-penyakit yang bersangkutan pada fase sub klinis tersebut,
misalnya berbagai cara laboratories baik bio-medis, bio-kimiawi, faaliah dll.
Berbagai metoda
atau cara-cara pemeriksaan yang tergolong screening atau case funding
(active atau passive) dikembangkan untuk bisa menemukan kasus-kasus sub-klinis
berbagai penyakit endemis dimasyarakat. Berbagai pemeriksaan serelogisdipakai
untuk mendeteksi berbagai penyakit menular seperti Wasserman/VDRL terhadapa
sifilis, Mantoux test terhadap TBC, Shick’s test terhadap difteria, HIV
terhadap AIDS, pemeriksaan bio-kimiawi darah (misalnya kadar gula darah
terhadap Diabetes Melitus), pemeriksaan darah mikrokopis terhadap parasit,
pemeriksaan sitologis (patologi-anatomi) terhadap keganasan (misalnya PAP smear
terhadap kanker leher rahim).
Tujuan utama
pencegahan pada tahap ini antara lain adalah:
·
Mencegah tersebarnya penyakit ke orang lain
dalam masyarakat, terutama pada penyakit menular
·
Untuk bisa mengobati dan menghentikan
berkembangannya penyakit menjadi lebih berat, atau membatasi disability dan
agar tidak timbul komplikasi, cacad atu berubah jadi menahun
·
Membatasi atau menghentikan perjalanan/proses
penyakit dalam fase dini
Dalam epidemologi
dari program-program pemberantas penyakit menular dimasyarakat dikenal
upaya-upaya yang antara lain sebagai berikut:
Upaya penemuan kasus (case
finding), baik secara aktif maupun pasif
Screning baik masal maupun selektif
dan kadang terhadap
Pmeriksaan khusus dan berkala
(periodic selective examination)
5. Tahap
Tertiary Preventio
Tahap ini sudah
masuk dalam fase patogenesis yang secara klinis penyakitnya sudah nyata dan
mungkin sudah lanjut (advanced diseases), atau sebaliknya proses penyakit dari
Host justru berbalik ke fase penyembuhan (reconvalescence) dan memasuki tahap
pemulihan (rehabilitation).
Yang termasuk
tahap pencegahan tersier adalah disability limitation (membatasi
ketidakmampuan) dan rehabilitation (pemulihan).
6. Tahap
Disability Limitation
Biasanya orang
tidak akan mengkategorikan Diasbility Limitation sebagai tindakan pencegahan
lagi karena penyakitnya sudah nyata dan bahkan mungkin sudah lanjut. Istilah
pencegahan disini mungkin dapat diartikan sebagai tindakan agar penyakit tidak
berlanjut dan berkembang menjadi lebih parah, dan apabila penyakit tersebut
sudah dalam stadium lanjut dan parah, maka tindakan pencegahan dapat diartikan
agar tidak menjadi menahun atau berakibat cacat yang menetap dan akhirnya dapat
juga diartikan sebagai tindakan sebagai tindakan untuk mencegah kematian .
tindakan pencegahan pada tahap ini sebenarnya sudah termasuk kategori medis
kuratif yang merupakan lahan garapan utama.
7. Tahap
Rehabilitation
Tindakan
pencegahan tahap akhir ini merupakan tindak lanjut setelah penderita berhasil
melalui masa disability atau ketidakmapuannya dan masuk dalam proses
penyembuhan.
Pengertian sembuh disini juga harus
diartikan secara fisik, mental dan sosial dan spiritual.
Tahap pencegahan
yang tercakup dalam upaya-upaya rehabilitasi ini merupakan tindakan yang
menyangkut bidang yang multidisiplin. Rehabilitasi fisik mungkin masih
memerlukan tindakan teknis dibidang medis klinis (misalnya bedah rekontruksi
untuk mantan penderita kusta), platihan-pelatihan penggunaan alat-alat bantu
atau protese, fisioterapi dan perawatan neurologis untuk penderita polio,
penderita CVA (Pasca Cerebro Vascular Accident atau Stroke).
Rehabilitasi
mental dan sosial disamping memerlukan tindakan medis klinis juga mungkin
memerlukan tenaga psikolog maupun ahli-ahli atau pekerja sosial. Rehabilitasi
sosial biasanya ditunjukkan agar penderita dengan kondisi pasca penyakitnya
(mingkin dengan cacat yang menetap) dapat diterima kembali dalam kehidupan yang
normal oleh masyarakat sekelilingnya (rehabilitasi psiko-sosial).
Penggunaan
sheltered colony seperti Ieproseri untuk rehabilitasi pelatihan dan penempatan
kerja penderita pasca penyakitnya. Terutama bila pada penyembuhan ada cacat
yang menetap yang akan menghalangi penderita untuk kembali kekapasitas kerja
sebelumnya, mungkin akan diperlukan pelatihan atau pendidik keterampilan yang
sesuai dengan kesanggupan penderita dengan kondisi fisik, mental dan sosialnya
yang baru (vocational training and selelective placement).
Untuk lingkungan
atau kelompok masyarakat yang religious seperti di Indonesia, dukungan
rehabilitasi spiritual mungkin dapat lebih membantu keberhasilan upaya-upaya
rehabilitasi tersebut.
2.2 Program Kesehatan yang Terkait dalam Meningkatkan Status Kesehatan
Ibu dan Anak
Pemeliharaan
Kesehatan pada Ibu
Pemeliharaan
kesehatan pada remaja calon ibu
Masa remaja
merupakan salah satu fase dari perkembangan individu yang mempunyai cirri
berbeda dengan masa sebelumnya atau sesudahnya. Kata remaja diterjemahkan dari
kata adolonsence (dalam bahasa inggris) atau adoloescere (dalam bahasa Latin
yang berarti tumbuh atau masak, menjadi dewasa). Adolescence menggambarkan
seluruh perkembangan remaja baik secara fisik, psikis, dan sosial. Istilah ini
untuk menunjuk pengertian remaja adalah pubertas.
Masa remaja
ditinjau dari rentang kehidupan individu merupakan masa peralihan dari
masakanak-kanak ke masa dewasa. Menurut Adams dan Gullota (dalam Aaro, 1997),
masa remaja meliputi usia antara 11-20 tahun. Sedangkan Hurlock (1990) membagi
masa remaja menjadi masa remaja awal (13-16 atau 17 tahun) dan masa remaja
akhir (16 atau 17-18 tahun). Masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada
masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih
mendekati masa dewasa. Klasifikasi remaja dimulai pada fase awal remaja, yaitu
10-16 tahun, 16-19 tahun remaja menengah, >19-25 tahun remaja akhir.
Remaja
adalah tahap umur yang setelah masa kanak-kanak berakhir, ditandai oleh
pertumbuhan fisik yang cepat. Pertumbuhan yang cepat pada tubuh remaja, luar
dan dalam itu, membawa akibat yang tidak sedikit terhadap sikap,
perilaku, kesehatan serta kepribadian remaja.
Masa
remaja pada usia 18 tahun merupakan masa yang matang sebagai peralihan masa
kana-kanak ke masa dewasa. Masa remaja mempunyai cirri sebagai berikut.
1. Sebagai
periode penting perubahan sikap perilaku.
2. Periode
peralihan.
3. Periode
perubahan.
4. Masa
mencari identitas.
5. Usia
bermasalah.
6. Usia
yang menimbulkan kesulitan.
7. Masa
tidak realistic.
8. Ambang
masa dewasa.
Ada beberapa
perubahan yang terjadi selama masa remaja, meliputi:
Peningkatan emosional yang terjadi
secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal sebagai masa storm dan stress.
Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik, terutama hormon
yang terjadi remaja.
1.
Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai
kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin
akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik yang terjadi secara
cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi pencernaan, dan sistem
respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi
tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja.
2.
Perubahan dalam hal yang menarik bagi dirinya dan
hubungan dengan orang lain. Selama masa remaja banyak hal-hal yang menarik bagi
dirinya dibawa dari masa kanak-kanak digantikan dengan hal yang menarik yang
baru dan lebih matang.
3.
Perubahan nilai, dimana apa yang mereka anggap penting
karena sudah mendekati dewasa. Kebanyakan remaja bersikap ambivalen dalam
menghadapi perubahan yang terjadi. Di satu sisi lain mereka takut akan tanggung
jawab yang menyertai kebebesan, tetapi di sisi lain mereka takut akan tanggung
jawab yang menyertai kebebasan tersebut, serta meragukan kemampuan mereka
sendiri untuk memikul tanggung jawab.
International
Conference on Population and Development (ICPD) pada tahun 1994, melakukan
upaya untuk pengembangan program yang cocok untuk kebutuhan kesehatan
reproduksi remaja. Strategi kunci untuk menjangkau dan melayani generasi muda:
1. Melakukan
pengembangan layanan-layanan yang ramah bagi generasi muda.
2. Melibatkan
generasi muda dalam perancangan, pelaksanaan dan evaluasi program.
3. Membentuk
pelatihan bagi penyedia layanan untuk dapat melayani kebutuhan dan
memperhatikan kekhawatiran khusus bagi para remaja.
4. Mendorong
munculnya upaya-upaya advokasi masyarakat untuk mendukung perkembangan remaja
dan mendorong perilaku kesehatan yang positif.
5. Memadukan
latihan-latihan membangun keterampilan ke dalam program-program yang ditujukan
untuk remaja.
Program-program
yamg dikembangkan bagi remaja dapat mendorong untuk pemberian kesempatan bagi
remaja untuk produktif secara sosial ekonomi. Jika hal ini dipadukan dengan
adanya informasi dan pelayanan kesehatan reproduksi akan memacu mereka untuk
menunda aktivitas seksual remaja sehingga member dampak keputusan jangka
panjang dalam merencanakan masa depan remaja. Remaja memerlukan pendidikan
mengenai kesehatan reproduksi tentang seksualitas, kontrasepsi, aktivitas
seksual, aborsi, penyakit menular seksual dan gender.
Beberapa
masalah pokok dalam pengembangan kesehatan reproduksi remaja adalah:
1. Melakukan
advokasi untuk memperoleh dukungan masyarakat dalam kesehatan reproduksi.
2. Melibatkan
remaja pada aktivitas yang positif.
3. Pelayanan
klinik yang ramah bagi remaja.
4. Memberikan
informasi yang ramah bagi para remaja.
5. Kontrasepsi
untuk remaja.
6. HIV
dan PMS bagi remaja.
7. Memenuhi
kebutuhan remaja sesuai tingkatan usia.
8. Kehamilan
dini dan kehamilan tidak diinginkan.
9. Pendidikan
seksualitas berbasis sekolah.
10. Mengembangkan
keterampilan untuk mengahadapi kehidupan.
Pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi bagi semua orang akan memeberikan kontribusi besar
terhadap pencapaian status kesehatan reproduksi masyarakat yang lebih baik. Di
lain pihak, pelayanan kesehatan reproduksi belum menyentuh sebagian besar
remaja sehingga status kesehatan reproduksi mereka relatif rendah. Pemerintah
sebagai pengambil kebijakan dan petugas kesehatan diharapkan memahami
permasalahan-permasalahan kesehatan reproduksi remaja sehingga mempunyai
kepedulian terhadap kesehatan reproduksi remaja (KRR).
Untuk
mengatasi masalah kesehatan remaja diperlukan pendekatan yang adolescent
friendly, baik dalam menyampaikan informasi pelayanan kesehatan peduli remaja
(PKPR), yang diharapkan menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah
dan memenuhi kebutuhan remaja.
Penyebaran
informasi mengenai kesehatan remaja dapat diperlukan karena masalah kesehatan
remaja belum cukup dipahami oleh berbagai pihak, maupun oleh remaja sendiri.
Informasi ini sesungguhnya berguna untuk:
·
Meningkatkan pemahaman berbagai pihak mengenai
kesehatan remaja dan bagaimana berinteraksi dengan remaja.
·
Menyiapkan remaja untuk menghadapi masalah
kesehatan remaja dan mendorongan remaja agar bersedia membantu teman sebayanya.
·
Membuka akses informasi dan pelayanan kesehatan
remaja melalui sekolah maupun luar sekolah.
2.3 Ayat dan Hadist Tentang Kesehatan Masyarakat
GIZI,
MAKANAN DAN MINUMAN
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا
فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ
إِنْسِيًّا
Artinya : “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat
seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan
seorang manusiapun pada hari ini".” QS. Maryam (19) : 26
وَقَالَ الْمَلأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ
الآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ
مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ
Artinya : “Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia
seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang
kamu minum. QS. Al-Mu’minûn (23) : 33
وَالَّذِي هُوَ يُطْعِمُنِي وَيَسْقِينِ
Artinya : “dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku,” QS.
Al-Syu’arâ (26) : 79
a. Makanan Sehat (Halal)
يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” QS. Al-Baqarah (2) :
168
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالا طَيِّبًا وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي
أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
Artinya : “Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah
rezkikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.”
QS. Al-Mâ’idah (5) : 88
فَكُلُوا مِمَّا ذُكِرَ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ إِنْ كُنْتُمْ بِآيَاتِهِ
مُؤْمِنِينَ
Artinya : “118. Maka makanlah binatang-binatang (yang halal) yang disebut nama
Allah ketika menyembelihnya, jika kamu beriman kepada ayat-ayat-Nya. QS.
Al-An’âm (6) : 118
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا
وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ
فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya : “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan
itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”
QS. Al-Nahl (16) : 14
b. Makanan Bergizi (thayyib)
الْيَوْمَ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ وَطَعَامُ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ
حِلٌّ لَكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَهُمْ وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُحْصَنَاتُ مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلِكُمْ إِذَا
ءَاتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ مُحْصِنِينَ غَيْرَ مُسَافِحِينَ وَلا مُتَّخِذِي
أَخْدَانٍ وَمَنْ يَكْفُرْ بِالإِيمَانِ فَقَدْ حَبِطَ عَمَلُهُ وَهُوَ فِي
الآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Artinya : “Pada hari ini dihalalkan bagimu yang baik-baik (thayyib). Makanan
(sembelihan) orang-orang yang diberi Al Kitab itu halal bagimu, dan makanan
kamu halal pula bagi mereka. (Dan dihalalkan mengawini) wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara wanita-wanita yang beriman dan wanita-wanita yang
menjaga kehormatan di antara orang-orang yang diberi Al Kitab sebelum kamu,
bila kamu telah membayar mas kawin mereka dengan maksud menikahinya, tidak
dengan maksud berzina dan tidak (pula) menjadikannya gundik-gundik. Barangsiapa
yang kafir sesudah beriman (tidak menerima hukum-hukum Islam) maka hapuslah
amalannya dan ia di hari akhirat termasuk orang-orang merugi.” QS. Al-Mâ’idah
(5) : 5
يَاأَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الأَرْضِ حَلالا طَيِّبًا وَلا
تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat
di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena
sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” QS. Al-Baqarah (2) :
168
فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلالا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ
إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ
Artinya : “Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezki yang telah diberikan
Allah kepadamu; dan syukurilah ni`mat Allah jika kamu hanya kepada-Nya saja
menyembah.” QS. Al-Nahl (16) : 114
وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا وَأَوْحَيْنَا إِلَى
مُوسَى إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ
فَانْبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ
مَشْرَبَهُمْ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ
الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا
وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya : “Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya
berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air
kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah
daripadanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat
minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan
kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman); "Makanlah yang baik-baik
dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami,
tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.” QS. Al-A’râf (7) :
160
c. Makan Karbohidrat seperti Gandum dan lain-lain
وَلَمَّا فَتَحُوا مَتَاعَهُمْ وَجَدُوا بِضَاعَتَهُمْ رُدَّتْ إِلَيْهِمْ قَالُوا
يَاأَبَانَا مَا نَبْغِي هَذِهِ بِضَاعَتُنَا رُدَّتْ إِلَيْنَا وَنَمِيرُ
أَهْلَنَا وَنَحْفَظُ أَخَانَا وَنَزْدَادُ كَيْلَ بَعِيرٍ ذَلِكَ كَيْلٌ يَسِيرٌ
Artinya : “Tatkala mereka membuka barang-barangnya, mereka menemukan kembali
barang-barang (penukaran) mereka, dikembalikan kepada mereka. Mereka berkata:
"Wahai ayah kami apa lagi yang kita inginkan. Ini barang-barang kita,
dikembalikan kepada kita, dan kami akan dapat memberi makan keluarga kami, dan
kami akan dapat memelihara saudara kami, dan kami akan mendapat tambahan
sukatan (gandum) seberat beban seekor unta. Itu adalah sukatan yang mudah (bagi
raja Mesir)".QS. Yusuf (12) : 65
d. Makan Sayur Mayur dan Kacang-kacangan
وَإِذْ قُلْتُمْ يَامُوسَى لَنْ نَصْبِرَ عَلَى طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا
رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْبِتُ الأَرْضُ مِنْ بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا
وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَى
بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُمْ مَا سَأَلْتُمْ
وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِنَ
اللَّهِ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ وَيَقْتُلُونَ
النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ
Artinya : “Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa
sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami
kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi,
yaitu: sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya dan bawang
merahnya". Musa berkata: "Maukah kamu mengambil sesuatu yang rendah
sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu
memperoleh apa yang kamu minta". Lalu ditimpakanlah kepada mereka nista
dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi)
karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi yang
memang tidak dibenarkan. Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat
durhaka dan melampaui batas.” QS. Al-Baqarah (2) : 61
e. Makan Ikan
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا
وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ
فِيهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya : “Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat
memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan
itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan
supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur.”
QS. Al-Nahl (16) : 14
f. Makan Daging yang Halal
وَأَمْدَدْنَاهُمْ بِفَاكِهَةٍ وَلَحْمٍ مِمَّا يَشْتَهُونَ
Artinya : “Dan Kami beri mereka tambahan dengan buah-buahan dan daging dari
segala jenis yang mereka ingini.” QS. Al-Thûr (52) : 22
g. Jangan Makan yang tidak Bergizi, tidak Sehat seperti ; Bangkai (binatang
darat), Darah, Daging Babi, dan binatang halal yang disembelih tidak menyebut
Nama Allah
إِنَّمَا حَرَّمَ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا
أُهِلَّ بِهِ لِغَيْرِ اللَّهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلا عَادٍ فَلا
إِثْمَ عَلَيْهِ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging
babi dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi
barangsiapa dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” QS. Al-Baqarah (2) : 173
h. Minum Air yang bersih
وَقَطَّعْنَاهُمُ اثْنَتَيْ عَشْرَةَ أَسْبَاطًا أُمَمًا وَأَوْحَيْنَا إِلَى
مُوسَى إِذِ اسْتَسْقَاهُ قَوْمُهُ أَنِ اضْرِبْ بِعَصَاكَ الْحَجَرَ
فَانْبَجَسَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَ عَيْنًا قَدْ عَلِمَ كُلُّ أُنَاسٍ
مَشْرَبَهُمْ وَظَلَّلْنَا عَلَيْهِمُ الْغَمَامَ وَأَنْزَلْنَا عَلَيْهِمُ
الْمَنَّ وَالسَّلْوَى كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَمَا ظَلَمُونَا
وَلَكِنْ كَانُوا أَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُونَ
Artinya : “Dan mereka Kami bagi menjadi dua belas suku yang masing-masingnya
berjumlah besar dan Kami wahyukan kepada Musa ketika kaumnya meminta air
kepadanya: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu!". Maka memancarlah
daripadanya duabelas mata air. Sesungguhnya tiap-tiap suku mengetahui tempat
minum masing-masing. Dan Kami naungkan awan di atas mereka dan Kami turunkan
kepada mereka manna dan salwa. (Kami berfirman); "Makanlah yang baik-baik
dari apa yang telah Kami rezkikan kepadamu". Mereka tidak menganiaya Kami,
tetapi merekalah yang selalu menganiaya dirinya sendiri.” QS. Al-A’râf (7) :
160
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ
Artinya : “(yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan
kepada Allah.” QS. Al-Muthaffifîn (83) : 28
وَأَرْسَلْنَا الرِّيَاحَ لَوَاقِحَ فَأَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاءِ مَاءً
فَأَسْقَيْنَاكُمُوهُ وَمَا أَنْتُمْ لَهُ بِخَازِنِينَ
Artinya : “Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan)
dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu,
dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya.” QS. Al-Hijr (15) : 22
فَكُلِي وَاشْرَبِي وَقَرِّي عَيْنًا فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا
فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ
إِنْسِيًّا
Artinya : “Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat
seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar
berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan
seorang manusiapun pada hari ini". QS. Maryam (19) : 26
لِنُحْيِيَ بِهِ بَلْدَةً مَيْتًا وَنُسْقِيَهُ مِمَّا خَلَقْنَا أَنْعَامًا
وَأَنَاسِيَّ كَثِيرًا
Artinya : “agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan
agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang
ternak dan manusia yang banyak.” QS. Al-Furqân (25) : 49
ارْكُضْ بِرِجْلِكَ هَذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ
Artinya : “(Allah berfirman): "Hantamkanlah kakimu; inilah air yang sejuk
untuk mandi dan untuk minum.” QS. Shâd (38) : 42
أَفَرَأَيْتُمُ الْمَاءَ الَّذِي تَشْرَبُونَ
Artinya : “Maka terangkanlah kepadaku tentang air yang kamu minum.” QS.
Al-Wâqi’ah (56) : 68
وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً
Artinya : “Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan
itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang
segar.” QS. Al-Jîn (72) : 16
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُمْ مَاءً فُرَاتًا
Artinya : “dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri
minum kamu dengan air yang tawar?” QS. Al-Mursyalat (77) : 27
i. Minum Susu
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهِ مِنْ
بَيْنِ فَرْثٍ وَدَمٍ لَبَنًا خَالِصًا سَائِغًا لِلشَّارِبِينَ
Artinya : “Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat
pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum daripada apa yang berada dalam
perutnya (berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan
bagi orang-orang yang meminumnya.” QS. Al-Nahl (16) : 66
وَإِنَّ لَكُمْ فِي الأَنْعَامِ لَعِبْرَةً نُسْقِيكُمْ مِمَّا فِي بُطُونِهَا
وَلَكُمْ فِيهَا مَنَافِعُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Artinya : “Dan sesungguhnya pada binatang-binatang ternak, benar-benar terdapat
pelajaran yang penting bagi kamu, Kami memberi minum kamu dari air susu yang
ada dalam perutnya, dan (juga) pada binatang-binatang ternak itu terdapat
faedah yang banyak untuk kamu, dan sebagian darinya kamu makan,” QS.
Al-Mu’minûn (23) : 21
وَقَالَ الْمَلأُ مِنْ قَوْمِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا وَكَذَّبُوا بِلِقَاءِ
الآخِرَةِ وَأَتْرَفْنَاهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا مَا هَذَا إِلَّا بَشَرٌ
مِثْلُكُمْ يَأْكُلُ مِمَّا تَأْكُلُونَ مِنْهُ وَيَشْرَبُ مِمَّا تَشْرَبُونَ
Artinya : “Dan berkatalah pemuka-pemuka yang kafir di antara kaumnya dan yang
mendustakan akan menemui hari akhirat (kelak) dan yang telah Kami mewahkan
mereka dalam kehidupan di dunia: "(Orang) ini tidak lain hanyalah manusia
seperti kamu, dia makan dari apa yang kamu makan, dan meminum dari apa yang
kamu minum.” QS. Al-Mu’minûn (23) : 33
بَيْضَاءَ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ
Artinya : “(Warnanya) putih bersih, sedap rasanya bagi orang-orang yang minum.”
QS. Al-Shaffât (37) : 46
j. Minum Air Madu
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلا يَخْرُجُ
مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ إِنَّ
فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah
jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar
minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.” QS. Al-Nahl
(16) : 69
مَثَلُ الْجَنَّةِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ فِيهَا أَنْهَارٌ مِنْ مَاءٍ
غَيْرِ ءَاسِنٍ وَأَنْهَارٌ مِنْ لَبَنٍ لَمْ يَتَغَيَّرْ طَعْمُهُ وَأَنْهَارٌ
مِنْ خَمْرٍ لَذَّةٍ لِلشَّارِبِينَ وَأَنْهَارٌ مِنْ عَسَلٍ مُصَفًّى وَلَهُمْ
فِيهَا مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ وَمَغْفِرَةٌ مِنْ رَبِّهِمْ كَمَنْ هُوَ خَالِدٌ
فِي النَّارِ وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
Artinya : “(Apakah) perumpamaan (penghuni) surga yang dijanjikan kepada
orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang
tiada berubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tiada berubah
rasanya, sungai-sungai dari khamar (arak) yang lezat rasanya bagi peminumnya
dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya
segala macam buah-buahan dan ampunan dari Tuhan mereka, sama dengan orang yang
kekal dalam neraka dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga
memotong-motong ususnya?”. QS. Muhammad (47) : 15
k. Minum Air Jahe
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنْجَبِيلا
Artinya : “Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang
campurannya adalah jahe.” QS. Al-Insân (76) : 17
l. Minum Air yang Sudah Dijernihkan
إِنَّ الأَبْرَارَ يَشْرَبُونَ مِنْ كَأْسٍ كَانَ مِزَاجُهَا كَافُورًا(5) عَيْنًا
يَشْرَبُ بِهَا عِبَادُ اللَّهِ يُفَجِّرُونَهَا تَفْجِيرًا(6)
Artinya : “(5) Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas
(berisi minuman) yang campurannya adalah kaforit (air yang dijernihkan). (6)
(yaitu) mata air (dalam surga) yang daripadanya hamba-hamba Allah minum, yang
mereka dapat mengalirkannya dengan sebaik-baiknya.” QS. Al-Insân (76) : 5-6
m. Tidak Minum Air Panas
تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً(4) تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ ءَانِيَةٍ(5)
Artinya : (4) “memasuki api yang sangat panas (neraka), (5) diberi minum
(dengan air) dari sumber yang sangat panas.” QS. Al-Ghâsyiyah (88) : 4-5
n. Makan Buah-buahan
يُنْبِتُ لَكُمْ بِهِ الزَّرْعَ وَالزَّيْتُونَ وَالنَّخِيلَ وَالأَعْنَابَ وَمِنْ
كُلِّ الثَّمَرَاتِ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya : “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;
zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang
memikirkan.” QS. Al-Nahl (16) : 69
فَأَنْشَأْنَا لَكُمْ بِهِ جَنَّاتٍ مِنْ نَخِيلٍ وَأَعْنَابٍ لَكُمْ فِيهَا
فَوَاكِهُ كَثِيرَةٌ وَمِنْهَا تَأْكُلُونَ
Artinya : “Lalu dengan air itu, Kami tumbuhkan untuk kamu kebun-kebun kurma dan
anggur; di dalam kebun-kebun itu kamu peroleh buah-buahan yang banyak dan
sebahagian dari buah-buahan itu kamu makan,” QS. Al-Mu’minûn (23) : 19
لَكُمْ فِيهَا فَاكِهَةٌ كَثِيرَةٌ مِنْهَا تَأْكُلُونَ
Artinya : “Di dalam surga itu ada buah-buahan yang banyak untukmu yang
sebahagiannya kamu makan.” QS. Al-Zukhruf (43) : 73
o. Makan dan Minumlah dari hasil jerih payah sendiri
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Artinya : “(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak
sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan". QS. Al-Thûr (52):19
p. Jangan Makan Buah yang
Membahayakan pada Kesehatan
يَدْعُونَ فِيهَا بِكُلِّ فَاكِهَةٍ ءَامِنِينَ
Artinya : “Di dalamnya mereka meminta segala macam buah-buahan dengan aman
(dari segala kekhawatiran).” QS. Al-Dukhân (44) : 5
q. Jangan makan dan minum berlebih-lebihan
يَابَنِي ءَادَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا
وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ
Artinya : “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki)
mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.”QS. al-A’râf (7) : 31
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Secara umum
“pencegahan” atau “prevention” dapat diartikan sebagai tindakan yang dilakukan
sebelum peristiwa yang diharapkan (atau diduga) akan terjadi,sehingga peristiwa
tadi tidak terjadi atau dapat dihindari. Pencegahan atau prevention dapat
diartikan sebagai bertindak mendahului atau mengantisipasi yang menyebabkan
sesuatu proses tidak mungkin berkembang lebih lanjut. Jadi yang namanya
“pencegahan” akan memerlukan tindakan antipatif berdasar pada penguasaan kita
tentang model ‘riwayan alamiah penyakit nyan yang berkaitan inisiasi (awal
mulai) atau kemajuan dari proses suatu penyakit atau masalah kesehatan ataupun
tidak mempunyai peluang untuk berlanjut.
Remaja
memerlukan pendidikan mengenai kesehatan reproduksi tentang seksualitas,
kontrasepsi, aktivitas seksual, aborsi, penyakit menular seksual dan gender.
Untuk mengatasi masalah kesehatan remaja diperlukan pendekatan yang adolescent
friendly, baik dalam menyampaikan informasi pelayanan kesehatan peduli remaja
(PKPR), yang diharapkan menyediakan pelayanan kesehatan sesuai dengan masalah
dan memenuhi kebutuhan remaja.
Penyebaran
informasi mengenai kesehatan remaja dapat diperlukan karena masalah kesehatan
remaja belum cukup dipahami oleh berbagai pihak, maupun oleh remaja sendiri.
Informasi ini sesungguhnya berguna untuk:
·
Meningkatkan pemahaman berbagai pihak mengenai
kesehatan remaja dan bagaimana berinteraksi dengan remaja.
·
Menyiapkan remaja untuk menghadapi masalah
kesehatan remaja dan mendorongan remaja agar bersedia membantu teman sebayanya.
·
Membuka akses informasi dan pelayanan kesehatan
remaja melalui sekolah maupun luar sekolah.
3.2 Saran
Diharapkan pembaca dapat memahami
isi makalah ini dan memperluas wawasan dari berbagai sumber lain. Karena
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Penulis harapkan saran dari pembaca untuk
kemajuan makalah ini. Terima kasih J